Al-Athfalu Yasaluna Al-Imam (Anak-Anak Bertanya Kepada Imam) Buku Jilid 2

Oleh: Nuzulia Fahnur*
Sumber: Al-Yaum As-Sabi'
"Wahai Imam, Mengapa Orang-Orang yang Berbuat Zalim Selalu Menang di Muka Bumi ini?"

Imam: "Wahai anak-anakku, banyak di antara kalian yang mempertanyakan tentang hal ini. Saya tahu bahwa kebingungan tersebut datang dari apa yang kalian dengar dan apa yang kalian lihat setiap hari, tentang kejadian-kejadian yang menyakitkan serta ketidakadilan besar yang ditimpakan kepada saudara-saudara kita. Saya berharap jawaban ini mampu memperjelas serta menenangkan hati kalian.

Allah SWT menjanjikan kemenangan di dunia dan akhirat kepada para Rasul-Nya dan juga kepada hamba-hamba-Nya yang beriman.

Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya kami akan menolong para Rasul dan orang-orang yang beriman di dunia dan di hari para syuhada dibangkitkan." {Q.S Ghafir: 51}

Kemenangan itu pasti akan datang, dan bukan berarti tertundanya kemenangan itu ia tidak akan datang. Kita memiliki contoh baik yang ada pada diri Rasulullah saw, setelah lebih dari 20 tahun berdakwah dan berjihad, Allah SWT menurunkan firman-Nya kepada Rasullullah saw yang berbunyi : "Apabila telah datang pertolongan Allah SWT dan kemenangan," {Q.S An-Nasr: 1}

Apa yang kita lihat dari kemenangan orang-orang zalim itu bukan berarti Allah SWT memberikan mereka kemenangan; karena kemenangan itu tidak hanya diukur dengan kemajuan militer dalam satu waktu yang berlangsung dalam kurun tertentu. Maka orang-orang yang musyrikin tidak akan menang melawan orang-orang muslimin di dalam Perang Uhud hanya karna keunggulan miliiternya, akan tetapi pada akhirnya orang-orang muslimlah yang menang. Sesungguhnya kalimat Allah SWT-lah yang paling tinggi sedangkan kalimat musyrikin itu paling rendah.

Dengan demikian, kemajuan dan keunggulan militer dalam kurun waktu tertentu bukanlah kadar ukur dari kemenangan; karena hari-hari adalah siklus dan pertempuran militer adalah harimu dan hari itu akan tiba untukmu.

Jadi bisa kita katakan, bahwasanya apa yang di rasakan oleh orang-orang zalim terhadap saudara-saudara kita di Gaza itu adalah suatu bentuk penangguhan bukan kemenangan. Artinya, Allah SWT memberikan penangguhan dan menunda siksaan mereka dan ini merupakan salah satu hukum alam. Allah SWT berfirman: "Dan Aku akan memberikan penangguhan kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat tangguh." {Q.S Al-Qalam: 45} dan "Berapa banyak negeri yang Aku tangguhkan (siksaannya), padahal penduduknya berbuat zalim, kemudian Aku siksa mereka. Hanya kepada-Ku tempat kembali segala sesuatu." {Q.S Al-Hajj: 48} dan Rasulullah saw juga bersabda: "Sesungguhnya Allah SWT memberikan penangguhan kepada orang-orang zalim dan tidak melupakan apa yang mereka lakukan hingga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal kepada mereka."

Adapun kemenangan itu adalah untuk hamba-hamba Allah SWT yang beriman dan sabar. Sungguh janji Allah SWT itu benar. Maha suci Allah dan Maha Mulia."
"Apakah Anak-Anak di Gaza Merasakan Sakit ketika Mereka Syahid? Atau Allah SWT Meringankan Rasa Sakit itu?"

Imam: "Wahai anak-anakku, keadaan syahid itu berbeda dengan keadaan yang lainnya dan hukum syari'at telah menetapkan bahwa orang yang syahid itu tidak dimandikan dan tidak dikafankan sebagaimana orang yang meninggal pada umumnya. Artinya, bahwa keadaan orang yang syahid itu sangat berbeda dengan keadaan orang yang meninggal bukan dikarenakan syahid.

Adapun perbedaan yang lainnya adalah orang yang syahid itu tidak akan merasakan sakit apapun. Sebagaimana di dalam hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah saw bersabda: "Orang yang syahid itu tidak merasakan sakitnya kematian, kecuali seperti salah satu dari kalian merasakan sakitnya tusukan."

Dari sini dapat kita simpulkan bahwasanya, jika orang-orang biasa merasakan sakit dan perihnya kematian, maka orang-orang yang syahid di Gaza dan orang-orang yang meninggal dijalan Allah SWT tidak merasakan hal yang demikian. Di karenakan Allah SWT meringankan rasa sakit dan memudahkan dalam mencabut ruh mereka serta Allah SWT mempersiapkan untuk mereka kebahagiaan dan kemuliaan."
"Mengapa Allah SWT Membiarkan Anak-anak di Gaza yang Tidak Berdosa Menderita?"

Imam : "Ketahuilah wahai anak-anakku, bahwa salah satu dari nama Allah SWT itu adalah "Al-Hakim" artinya Dia yang memiliki hikmah yang Maha sempurna dalam segala perintah dan ketetapan-Nya, maka tidak ada sesuatu apapun yang sia-sia. Terkadang Allah SWT menyembunyikannya dari mereka sebagai bentuk ujian dan cobaan untuk mereka. Maka tiap-tiap dari sesuatu itu pasti mengandung hikmah yang mendalam atas penderitaan yang kita lihat ini. Sebagaimana hikmah yang tampak atas penderitaan para nabi. Maka para Nabi itu mengalami penderitaan yang sangat berat dalam berdakwah kepada umatnya, bahkan di antara mereka ada yang terbunuh.

Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya orang yang paling berat ujiannya adalah Para Nabi, kemudian orang-orang setelah mereka, kemudian orang-orang setelah mereka, kemudian orang-orang setelah mereka.”

Barang siapa yang merenungi kehidupan Para Nabi 'alaihissalam, maka ia akan mendapati di dalamnya ujian berat yang dirasakan oleh seseorang tanpa adanya kesabaran serta pertolongan dari Allah SWT.

Maka dari sini dapat kita simpulkan bahwa, semakin berat cobaan seorang mukmin, maka semakin tinggi derajatnya dan semakin dekat kedudukannya dengan kedudukan Para Nabi, hal tersebut sesuai dengan apa yang telah Nabi janjikan.


Dalam penjelasan hikmah di balik cobaan berat yang menimpa Para Nabi, maka Imam An-Nawawi berkata: "Hikmah di balik ujian berat bagi Nabi merupakan yang paling baik, kemudian yang paling baik, sesungguhnya mereka itu dikhususkan oleh kesabaran yang sempurna dan pahala yang berlipat ganda dan mengetahui hal yang demikan merupakan suatu kenikmatan dari Allah SWT, agar kebaikan menjadi sempurna bagi mereka dan Allah SWT menambahkan pahala yang berlipat ganda bagi mereka dan tampaklah kesabaran serta keridaan bagi mereka."

Akan tetapi, penderitaan ini tidak akan berlalu begitu saja tanpa adanya pertanggungjawaban di dunia dan akhirat bagi orang yang telah menyebabkannya. Demikian juga tidak akan berlalu begitu saja tanpa adanya pahala yang besar dan balasan yang melimpah bagi orang-orang yang sabar dan tabah. Adapun musuh-musuh Allah SWT, dan musuh-musuh manusia di dalam negeri kebanyakan dari mereka menyebarluaskan kerusakan. Semakin besar dosa mereka maka semakin berat pula hukuman untuk mereka.

Allah SWT berfirman: "Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang tertulis di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak pula yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan (tertulis). Dan Tuhanmu tidak akan menzalimi siapapun." {Q.S Al-Kahfi: 49}
"Apakah Allah SWT akan Meminta Pertanggungjawaban Kepada Orang-Orang yang Tidak Melakukan Tindakan apapun Terhadap Gaza?"

Imam : "Wahai anak-anakku, sesungguhnya pertanggungjawaban itu merupakan salah satu perkara mutlak harus yang diyakini. Al-Qur'an dan sunnah telah memberikan petunjuk terhadap hal ini. Sebagaimana yang terdapat dalam sunnah Nabi bahwa tidak akan beranjak seorang hamba pada hari kiamat hingga ia ditanya terhadap 4 perkara: tentang umur kemana dihabiskannya, tentang ilmu bagaimana dia mengamalkannya, tentang harta; dari mana ia peroleh dan ke mana ia belanjakannya, dan tentang tubuh untuk apa ia gunakan.

Dari uraian di atas, dapat kita pahami bahwa hal tersebut berkaitan dengan apa yang dimiliki oleh seseorang. Barangsiapa yang hidup dalam keadaan kemiskinan, tidak memiliki harta sama sekali. Maka ia tidak akan dipertanyakan tentang harta tersebut.

Oleh karena itu, ruang lingkup pertanggungjawaban hanya terbatas pada apa yang mampu dilakukan dan dimiliki oleh seseorang. Barangsiapa yang memiliki harta, tapi ia tidak membantu saudaranya, dan berlaku kikir terhadap mereka, maka ia akan diminta pertanggungjawaban terhadap hal itu.

Adapun mengenai keputusan politik dan tanggungjawab internasional, mereka yang memegang tanggungjawab tersebut, bukan seluruh anggota negara. Kita semua bersedih atas kebungkaman global dan ketidakpedulian Internasional ini. Untuk mendukung orang-orang yang telah tertindas selama lebih dari 70 tahun."
"Wahai Imam, Akankah Anak-Anak Gaza Bertemu dengan Ayah dan Ibu Mereka di Surga Kelak setelah Mereka Syahid?"

Imam: "Wahai anak-anakku, ketahuilah bahwasanya penduduk surga tidak akan merasa takut dan tidakpula merasa sedih. Sebagaimana firman Allah SWT: "Masuklah kalian ke dalam surga, janganlah kalian takut dan jangan pula kalian bersedih hati." {Q.S Al-A'raf: 49}

Tidak diragukan lagi bahwa mereka akan berkumpul bersama keluarga dan kerabat mereka di surga dengan penuh kenikmatan dan mereka dicintai oleh semua penduduk surga.

Ketahuilah bahwasanya mereka akan berada di bawah naungan Sayyidina Ibrahim dan dalam beberapa waktu setelah itu mereka dikembalikan kepada Ayah dan Ibu mereka. Rasulullah saw bersabda: "Anak-anak mukminin berada di gunung surga, di bawah naungan Sayyidina Ibrahim dan Siti Sarah setelah itu dikembalikan kepada orangtua mereka di hari kiamat.

Sesunguhnya anak-anak ini menjadi perantara bagi orang tua mereka dan menjadi alasan masuknya mereka ke dalam surga. Di dalam hadits juga disebutkan: "Bahwa di katakan kepada anak-anak muslimin di hari kiamat: "Masuklah kalian ke dalam surga, anak-anak itu memeluk Ayah dan Ibu mereka dengan erat. Mereka pun berkata: "Wahai Tuhan kami,.... bagaimana dengan Ayah dan Ibu kami. Lalu dikatakan kepada mereka: "Masuklah ke dalam surga, kalian beserta Ayah dan Ibu kalian."

Dengan demikian anak-anak Gaza beserta keluarganya akan dikumpulkan di surga kelak. Insyallah...

*Penulis merupakan mahasiswi Jurusan Tafsir, Fakultas Dirasat Islamiyah wa Al-Arabiyah, Universitas Al-Azhar Kairo

Editor: Fadhila Talia Salsabila


Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top