Kenali Empat Fase Siklus Menstruasi Wanita

Oleh: Nur Musytabsyirah*
Sumber: sofreshnsogreen.com
Wanita mengalami sekitar 450 siklus menstruasi sepanjang hidupnya. Sangat disayangkan, banyak dari mereka yang menganggapnya sebagai beban. Padahal, setiap fase dalam siklus ini membawa perubahan fisik dan emosional yang bisa menjadi kekuatan bagi wanita.

Siklus menstruasi rata-rata berlangsung antara 21–35 hari, dengan rata-rata 28 hari.

1- Fase Menstruasi

Hari pertama perdarahan menandai awal siklus. Hormon progesteron turun drastis, menyebabkan peluruhan lapisan rahim. Fase ini berlangsung 3–7 hari.

Gejala: Energi rendah, kelelahan, ingin menyendiri.

Tips:
Kurangi aktivitas sosial, prioritaskan istirahat.
Mandi air hangat atau menulis jurnal untuk refleksi.
Pilih olahraga ringan seperti yoga atau berjalan santai.

Makanan yang disarankan:
Makanan kaya zat besi seperti bayam, daging merah, dan kacang-kacangan untuk menggantikan darah yang hilang.
Makanan tinggi magnesium seperti pisang dan alpukat untuk meredakan kram.
Minuman herbal seperti teh jahe untuk mengurangi nyeri haid.

Makanan yang harus dihindari:
Kafein dan minuman beralkohol yang dapat memperburuk kram dan dehidrasi.
Makanan tinggi garam yang dapat menyebabkan kembung.

2- Fase Folikular

Dimulai setelah menstruasi, saat tubuh melepaskan FSH (Follicle Stimulating Hormone) untuk merangsang pertumbuhan folikel di ovarium. Hormon estrogen dan testosteron meningkat, memberi dorongan energi. Fase ini berlangsung sekitar 7–10 hari.

Gejala: Lebih percaya diri, aktif, dan ekstrovert.

Tips:
Manfaatkan energi untuk proyek baru atau kegiatan sosial.
Lakukan olahraga intens seperti lari atau angkat beban.

Makanan yang disarankan:
Makanan tinggi protein seperti telur dan ikan untuk mendukung pertumbuhan folikel.
Sayuran hijau dan buah beri untuk meningkatkan energi dan antioksidan.

Makanan yang harus dihindari:
Makanan olahan yang dapat mengganggu keseimbangan hormon.


3- Fase Ovulasi

Sel telur dilepaskan dari ovarium dan bertahan 12–24 jam. Hormon estrogen dan testosteron mencapai puncaknya. Fase ini terjadi sekitar hari ke-14 dalam siklus 28 hari.

Gejala: Peningkatan kepercayaan diri, daya tarik, dan libido.

Tips:
Gunakan energi tinggi untuk wawancara kerja, networking, atau berbicara di depan umum.
Manfaatkan momen ini untuk bersosialisasi.

Makanan yang disarankan:
Makanan kaya antioksidan seperti alpukat dan brokoli untuk mendukung kesehatan sel telur.
Omega-3 dari ikan salmon dan biji chia untuk keseimbangan hormon.

Makanan yang harus dihindari:
Makanan tinggi gula yang dapat menyebabkan fluktuasi energi.

4- Fase Luteal

Dua hingga tiga hari pertama mirip fase ovulasi, lalu estrogen dan testosteron menurun, sementara progesteron meningkat. Fase ini berlangsung sekitar 10–14 hari.

Gejala: Rasa tenang, namun menjelang menstruasi bisa muncul PMS (Premenstrual Syndrome) seperti perut kembung, payudara sensitif, dan perubahan mood.

Tips:
Konsumsi makanan bergizi dan kurangi stres.
Lakukan yoga restoratif atau pijat untuk relaksasi.
Suplemen magnesium dapat membantu meredakan gejala PMS.

Makanan yang disarankan:
Karbohidrat kompleks seperti oatmeal dan ubi untuk menjaga energi stabil.
Makanan kaya vitamin B6 seperti pisang dan kacang-kacangan untuk mengurangi gejala PMS.

Makanan yang harus dihindari:
Makanan cepat saji dan tinggi lemak yang dapat memperburuk perubahan suasana hati.

Seperti alam yang berubah, tubuh wanita juga mengalami pasang surut. Memahami siklus ini membantu wanita agar selaras dengan ritme alami tubuh, meningkatkan kesejahteraan, dan memaksimalkan potensi diri dalam setiap aspek kehidupan.


Referensi:
Jardim, N. (2021). Get to know the 4 phases of your menstrual cycle (N. Musytabsyirah, Trans.). MindBodyGreen. https://www.mindbodygreen.com


*Penulis merupakan mahasiswi jurusan Syariah Islamiyyah, Universitas Al-Azhar, Mesir. 


Editor: Siti Humaira


Posting Komentar

Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir
To Top