Kapal Mencapai Cita Mulai Berlayar; Mahasiswa Baru Asal Aceh Tiba di Negeri Kinanah
Oleh: Zarvia Li’aunillah*
Rabu, 11 Desember 2024 di kala kabut dingin menyelimuti negeri yang digelar dengan 'Seribu Menara'. Tepat pada pukul 16.25 CLT, pesawat yang bertuliskan ETIHAD berhasil mendarat di Cairo International Airport dengan selamat, membawa 48 putra-putri terbaik Aceh yang akan menyelami lautan ilmu di negeri yang dikenal sebagai 'Qiblatul 'Ulum'.
Perjalanan yang begitu panjang, dan sempat singgah di dua negara. Melintasi jalur Tanoh Rencong – Kuala Lumpur – Abu Dhabi, hingga tibalah di negeri yang telah lama tercantum dalam catatan-catatan impian beberapa tahun yang lalu. Mahasiswa Baru (Maba) yang berasal dari berbagai kabupaten itu disambut dengan hangat oleh para senior Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA), mereka dijemput dengan satu bus pariwisata dari bandara menuju Meuligoe Aceh tercinta.
Tim penyambutan tampak senang dan bahagia saat melihat wajah yang memancarkan cahaya semangat serta kegigihan belajar dari mahasiswa baru. Perjalanan panjang ini diketuai langsung oleh tokoh terkemuka KMA, yaitu Tgk. Rif’at Zaki, Lc., utusan Mediator IKAT yang begitu teguh menjaga amanahnya mendampingi mahasiswa baru dari Kuala Lumpur hingga Kairo dengan selamat. Beliau mengerahkan segala upayanya agar perjalanan berjalan lancar, “Saya katakan, bagaimanapun caranya mereka semua harus tetap berangkat, walaupun ada kendala di bandara. Dan jika satu orang tidak berangkat, maka kita semua tidak berangkat.” Ujarnya.
Sesampainya di Meligoe, mereka langsung disuguhkan dengan sajian istimewa, rendang khas Aceh yang dimasak oleh para chef hebat KMA, Dept. Kesejahteraan.
Acara pun dibuka dengan lantunan ayat suci Al Quran, oleh Muhammad Zulfa Misbahuddin. Dilanjutkan oleh Ketua Pansus (Panitia Khusus), Tgk. Muhammad Haikal Bahruddin, Lc. Beliau mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh mahasiswa yang rela berpartisipasi dalam membantu penyambutan mahasiswa baru ini. Menyiapkan berbagai hal yang diperlukan, mulai dari mencari rumah, kasur, selimut, persiapan bimbingan belajar, administrasi, dan lainnya. Beliau juga memberikan wejangan agar meningkatkan semangat belajar untuk mahasiswa baru, mengingat hari menuju ujian yang sudah bisa dihitung jari.
“Tibanya kalian di sini jangan sibukkan diri untuk meng-explore keindahan Mesir dulu. Ingat tujuan awal kalian, tunaikan azam kalian yang sudah lama kalian tanam sejak dulu, sibukkan diri untuk belajar.” Pungkasnya.
Foto bersama seluruh Mahasiswa Baru di Meuligoe Aceh (Dok. Pribadi) |
Kata sambutan juga dilanjutkan oleh Ketua KMA, Tgk. Akhbar Rivaldi, Lc. Beliau mengucapkan selamat datang di Ardhil Kinanah kepada mahasiswa baru. Sebagaimana di pesantren dulu ketika masuk pondok sebuah pamflet besar bertuliskan ‘Ke sini apa yang kau cari?’ maka tanamkan pertanyaan itu dalam diri kalian ‘Ke Mesir apa yang kalian cari?’. Tak lupa beliau juga menceritakan pada masa beliau menjadi Maba, di bandara Mesir ada tulisan ‘mitslukum katsir’ dari kalimat ini harus diingat bahwasanya di sini ada yang Nabi Musa, Qarun, juga Fir’aun. Jika ada orang yang paling kaya di sini, maka harta Qarun tak ada bandingan dengan siapapun, jika ada orang paling baik di sini, maka siapa yang mampu besanding dengan Nabi Musa, jika ada orang paling jahat di sini, ingat kejahatan Fir’aun sudah tercantum dalam Al Quran, jadi jangan pernah sombong ketika menginjakkan kaki di sini, di atas langit masih ada langit.
Setelahnya, kata sambutan disampaikan oleh Tgk. Arif Mughni, Lc., Dipl., selaku Koor. Majelis Syura. Beliau memperkenalkan esensi KMA, masyarakat Aceh di sini sering menyebutnya dengan 'Rumoeh Nek', yang berarti rumah nenek, tempat berpulang dan berkumpul bersama para mahasiswa Aceh dalam perantauan. Tidak hanya itu, beliau juga menjelaskan mengenai Majelis Syura, juga adab dan tata krama, serta himbauan untuk menjaga nama baik KMA, khusunya nama baik Aceh.
“Sebagaimana qari tadi membuka acara dengan ayat yang memiliki makna berpegang teguhlah pada tali agama Allah dan jangan bercerai berai, kalian sampai di sini sudah menjadi satu angkatan, dan juga keluarga Aceh. Maka tolong kalian jaga dan ikat tali itu agar terus kuat hingga akhir.” Tuturnya.
Beliau juga menambahkan beberapa metode belajar untuk menghadapi ujian Al-Azhar, karena ujian Al-Azhar ini tidaklah mudah, perlu perjuangan lebih untuk mencapai najah. Mulai dari bertanya pada senior, belajar bersama, hingga membahas soal-soal, dan hal yang paling penting adalah menjaga kesehatan.
Disusul dengan himbauan oleh pemandu rombongan Tgk. Rif’at Zaki, Lc. “Jangan sia-siakan waktu kalian, kalian ini adalah orang-orang yang terpilih, ada orang di luar sana yang berjuang mati-matian untuk ke sini tapi gagal, jadi ini kesempatan emas bagi kalian untuk terus melanjutkan cita-cita.” Ujarnya.
Diakhiri dengan petuah oleh ureung tuha KMA, juga tokoh yang sangat berjasa, Tgk. Mukhlis Ilyas, Lc, Dipl. Beliau menjelaskan arti dari 'Ardhul Kinanah', ia memiliki arti 'Negeri yang Dijaga'. Dapat kita lihat negeri-negeri di sekelilling Mesir, diselimuti oleh konflik, maka ini pertanda bahwa Mesir sedang tidak baik-baik saja. Kita tidak tahu bagaimana kejadian di waktu mendatang, sebuah peraturan saja bisa berubah drastis bahkan berbanding terbalik dalam hitungan detik. “Maka pergunakanlah waktu kalian di sini sebaik mungkin sebelum penyesalan itu menghantam diri kalian sendiri.” Tutupnya.
Terlihat dari wajah mereka semangat yang membara, setelah mendengar beberapa wejangan dan juga nasihat yang disampaikan oleh petinggi-petinggi KMA.
Acara pun ditutup dengan keberkahan doa yang dipimpin oleh Tgk. Fayhaq Ridhallah. Kemudian seluruh Maba mendengarkan beberapa arahan dari senior, sebelum nantinya masing-masing bertolak ke rumah yang telah disiapkan untuk beristirahat serta menyambut hari esok yang lebih cerah.
Kmamesir.org mengucapkan selamat datang dan selamat berjuang, untuk adik-adik mahasiswa baru asal Aceh kedatangan tahun 2024. Selamat mengarungi medan menuntut ilmu di Negeri Para Nabi, semoga senantiasa dalam lindungan dan taufik Allah Swt. Aamiin Ya Rabb.
*Penulis merupakan mahasiswa Tk. II Fakultas Ushuluddin, Universitas Al-Azhar
Editor: Nisa Kamila
Posting Komentar