Rapai Geleng Gemparkan Mesir pada Pembukaan Ismailia International Folklore Festival 2023
Foto bersama usai pembukaan acara Ismailia International Folklore Festival 2023.
Kmamesir.org (8/9/23) Setelah vakum selama enam tahun, 11 penampil dari tim tari Rapai Geleng Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir, kembali wakilkan Indonesia pada Pembukaan Festival Folklore Internasional ke-23 di provinsi Ismailia, Mesir (3/9). Kegiatan ini berlangsung sejak tanggal 3-8 September 2023.
Seperti yang dilansir oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) melalui halaman Instagram, menyebutkan bahwa pada pembukaan festival, acara ini dihadiri oleh Menteri Kebudayaan Mesir, Neveen Al-Kilany serta Gubernur Ismailia, Mayjen Sherif Fahmy Bishara.
Pada saat tampil, keserasian pukulan dan gerakan yang ditonjolkan Rapai Geleng menjadi daya tarik tersendiri bagi para penonton. Sesekali mereka bertepuk tangan dengan meriah mengikuti ritme pukulan yang disajikan. Ditambah lantunan shalawat dan syair menyempurnakan penampilan di malam tersebut. Melalui halaman Instagram KBRI mengabarkan juga bahwa, keunikan penampilan tari Rapai Geleng mendapatkan atensi meriah dari penonton dan diliput oleh sejumlah media di Mesir.
Turut juga dimeriahkan oleh tim tari tiap-tiap provinsi yang ada di Mesir dan dari beberapa negara, seperti Indonesia, Palestina, India, Srilangka, Mexico, dan lain-lain.
Seperti yang dilansir oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) melalui halaman Instagram, menyebutkan bahwa pada pembukaan festival, acara ini dihadiri oleh Menteri Kebudayaan Mesir, Neveen Al-Kilany serta Gubernur Ismailia, Mayjen Sherif Fahmy Bishara.
Pada saat tampil, keserasian pukulan dan gerakan yang ditonjolkan Rapai Geleng menjadi daya tarik tersendiri bagi para penonton. Sesekali mereka bertepuk tangan dengan meriah mengikuti ritme pukulan yang disajikan. Ditambah lantunan shalawat dan syair menyempurnakan penampilan di malam tersebut. Melalui halaman Instagram KBRI mengabarkan juga bahwa, keunikan penampilan tari Rapai Geleng mendapatkan atensi meriah dari penonton dan diliput oleh sejumlah media di Mesir.
Turut juga dimeriahkan oleh tim tari tiap-tiap provinsi yang ada di Mesir dan dari beberapa negara, seperti Indonesia, Palestina, India, Srilangka, Mexico, dan lain-lain.
“Alhamdulillah meski sempat vakum selama beberapa tahun, kini kami tim Rapai Geleng ‘SAN Egypt KMA’ kembali hadir dalam mempromosikan kebudayaan sebagai perwakilan Indonesia bersama Sanggar Kinanah di event Ismailia International Folklore Festival yang bertempat di Ismailia”.
Meskipun di awal sempat pesimis karena kurangnya anggota lama, hingga terpaksa harus memainkan personil baru. Namun saya sangat bangga dengan tim secara keseluruhan, karena telah memberikan tampilan yang maksimal dan membuat para penonton takjub. Khususnya kepada adik-adik kami yang baru debut dengan modal latihan yang terbilang singkat. Acara semacam ini selain untuk memperkenalkan budaya Aceh kepada dunia, menurut saya juga menjadi wasilah bonding paling ampuh antar sesama personil Rapai yang sudah saya anggap sebagai keluarga.” Ujar Ahmad Fikri, Panglima Sanggar Aneuk Nanggroe.
Selain Rapai Geleng, Indonesia juga mengutus tim tari Sanggar Putri Kinanah untuk menampilkan budaya dan tarian khas Indonesia di sejumlah lokasi yang tersebar di dataran provinsi Ismailia, seperti; tari Piring dari Minangkabau, tari Batin Kemuning dari Riau serta sejumlah tari lainnya.[]
Meskipun di awal sempat pesimis karena kurangnya anggota lama, hingga terpaksa harus memainkan personil baru. Namun saya sangat bangga dengan tim secara keseluruhan, karena telah memberikan tampilan yang maksimal dan membuat para penonton takjub. Khususnya kepada adik-adik kami yang baru debut dengan modal latihan yang terbilang singkat. Acara semacam ini selain untuk memperkenalkan budaya Aceh kepada dunia, menurut saya juga menjadi wasilah bonding paling ampuh antar sesama personil Rapai yang sudah saya anggap sebagai keluarga.” Ujar Ahmad Fikri, Panglima Sanggar Aneuk Nanggroe.
Selain Rapai Geleng, Indonesia juga mengutus tim tari Sanggar Putri Kinanah untuk menampilkan budaya dan tarian khas Indonesia di sejumlah lokasi yang tersebar di dataran provinsi Ismailia, seperti; tari Piring dari Minangkabau, tari Batin Kemuning dari Riau serta sejumlah tari lainnya.[]
Reporter: Muhammad Yusran
Editor: Asyraf Abdullah
Posting Komentar