KMA Mesir Adakan Bincang Santai Bersama Irjen Kemenag RI, Dr. Faisal Hasyim
(Suasana bincang santai dengan bapak Faisal Hasyim. Foto arsip pribadi) |
KMA Mesir adakan bincang santai bersama
Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI, Dr. Faisal Hasyim, Se., MSi., CSEP. Acara
ini berlangsung pada Selasa, (27/12/22), di Meuligoe KMA.
Acara ini berlangsung singkat dan dilaksanakan secara nonformal mengingat para mahasiswa Aceh di Mesir sedang
dalam persiapan mengikuti ujian semester ganjil. Dalam perbincangan singkat tersebut,
putra Pidie itu membagikan cerita perjalanan hidup beliau dari kampung hingga
merantau ke Ibu Kota. Beliau pula memberikan motivasi untuk terus berjuang
semaksimal mungkin menempuh masa-masa kuliah.
"Jangan pernah lelah dan
terus berinovasi. Juga, terus mencoba sesuatu hal baru tanpa merasa puas atas
setiap pencapaian. Dan jangan lupa untuk membangun jaringan, bahwa hidup ini kita
butuh bantuan orang lain," pungkas Mahasiswa yang juga jebolan Universitas
Syiah Kuala.
Dalam acara bincang santai tersebut
beliau juga menanyakan keluh kesah dan
permasalahan yang sering dialami oleh mahasiswa yang di Mesir. Demikian pula masalah
kesehatan, yang sudah menjadi kabar buruk mahasiswa Indonesia di Mesir setiap
tahunnya. Beliau juga menegaskan bahwa bagi seorang WNI yang sedang berada di
luar negeri, pemerintah Indonesia dalam hal ini diwakili oleh KBRI Kairo bertanggung jawab memberi perlindungan kepada warganya.
Di akhir perbincangan beliau
meminta kepada warga KMA untuk memberikan saran dan masukan kepada kemenag,
terkait sistem apa yang harus diperbaiki dan ditingkatkan untuk menunjang
pelayanan kepada mahasiswa agar semakin baik. Tak hanya itu, beliau juga
menaruh harapan kepada mahasiswa Aceh untuk mendalami dan menekuni studi
agamanya. Menurutnya, Indonesia dan Aceh
khususnya saat ini butuh kepada orang yang paham agama tanpa menimbulkan
pertikaian dan perpecahan terhadap sesama dalam beragama dan berbangsa,
melainkan bersama-sama menumpuh jalan kedamaian.
"Teman-teman sekarang yang
sedang belajar di Al-Azhar ini bisa menjadi pionir agen perubahan untuk
bagaimana kehidupan berbangsa dan kehidupan bernegara kita lebih baik ke depannya.
Hari ini persoalan kita di sana, persoalan saya paling benar dan orang lain
yang salah". Ucap bapak Faisal.[]
Reporter: Muhammad Asyraf Abdullah
Editor: Annas Muttaqin S
Posting Komentar