Lapis-Lapis Keberkahan Ramadhan
Oleh: Nurul Salsabila*
Hasan Almasi/unsplash.com |
Marhaban yaa Ramadhan, umat muslim dari segala penjuru dunia sedang menerima sosok tamu yang sangat istimewa. Bulan yang lebih baik dari 1000 bulan. Bulan diturunkannya al-Quran. Setiap amal kebaikan pasti akan dilipatgandakan, sesuai janji Allah di dalam firman-Nya.
Salah satu amal ibadah yang utama di bulan ini adalah berpuasa. Yang berfungsi untuk membersihkan dan memperbaiki jiwa kita. Puasa sendiri tidak sekedar menahan diri makanan dan minum saja. Akan tetapi, lebih dari itu puasa berarti juga dengan menahan diri dari hawa nafsu duniawi. Yang dengan menahan hawa nafsu tersebut dapat mencegah seorang hamba untuk melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama. Berpuasa hendaklah dilakukan dengan sepenuh hati, lahir, dan batin. Karena puasa juga merupakan ibadah dan ketaatan yang dilakukan dengan penuh kecintaan, penyerahan diri, dan pengagungan kepada Allah.
Maksud dari berpuasa adalah mengosongkan perut dan menghancurkan hawa nafsu, untuk menguatkan jiwa kepada bertakwa. Jiwa dan rahasia puasa ialah melemahkan kekuatan yang menjadi jalan setan dalam mengembalikan pada kejahatan. Dan yang demikian itu tidak akan berhasil selain dengan menyedikitkan makanan. Bahkan sebagian dari adab berpuasa yakni tidak memperbanyak tidur pada siang hari, sehingga dirasakannya lapar, haus, dan lemahnya kekuatan. Maka jernihlah ketika itu hatinya serta berkekalanlah pada tiap-tiap malam sekedar kelemahan, sehingga ringanlah mengerjakan shalat tahajjud dan wirid-wiridnya.
Seperti di dalam kitab an-Nashaihuddiniyah dari Al-Imam Al-Habib Abdullah Al-Haddad berkata :
ومن أداب الصائم أن لا يكثر النوم با النهار, ولا يكثر الأكل با اليل, وليقتصد في ذلك حتى يجد مس الجوع والعطش : فتتهذب نفسه وتضعف شهوته, ويستنير قلبه...وذلك سر الصوم ومقصوده.
"Di antara adab-adabnya orang yang berpuasa, hendaknya ia tidak memperbanyak tidur di siang hari dan tidak memperbanyak makan di malam hari. Hendaknya ia bersikap sewajarnya saja akan hal itu, sehingga ia tetap merasakan rasa lapar dan dahaga (di siang hari nya karena tidak banyak tidur, dan di malam harinya mampu berjaga karena tidak terlalu kenyang). Dengan demikian jiwanya akan bersih, nafsu syahwat akan melemah dan hatinya akan bercahaya. Inilah rahasia dan tujuan dari ibadah puasa.”
Selain berpuasa, kita sebagai umat muslim juga dianjurkan untuk melakukan amalan-amalan tambahan. Berikut yang merupakan amalan-amalan yang diutamakan ketika masuknya bulan Ramadhan:
1. Salat malam
Rasulullah SAW bersabda :
“Barangsiapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu keaikan, nilainya seperti orang yang melakukan perbuatan yang diwajibkan pada bulan lainnya. Dan, barang siapa yang melakukan suatu kewajiban pada bulan itu, nilainya sama dengan 70 kali lipat dari kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya. Keutamaan sedekah adalah sedekah pada bulan ramadhan.” (HR. Bukhari-Muslim).”
Dari hadits di atas dapat disimpulkan bahwa amalan sunah yang dikerjakan di bulan ramadhan balasannya seperti amalan wajib yangg dikerjakan ketika di bulan lainnya. Dan amalan kebaikan yang bersifat wajib di bulan ramadhan dibalas dengan balasan 70 kali lipat dari yang bulan biasanya. Maka, sungguh akan sangat rugi apabila kita meninggalkan amalan kebaikan ini, dengan segala keberkahan kebaikan di dalamnya.
2. Sunah berbuka puasa dengan kurma
Berdasarkan hadits riwayat Abu daud 2356 :
“Biasanya Rasulullah SAW berbuka puasa dengan ruthab sebelum salat magrib. Jika tidak ada ruthtab (kurma muda) maka dengan tamr (kurma matang), jika tidak ada tamr maka beliau meneguk beberapa teguk air”.
Dari hadits di atas dapat dipahami bahwa Rasulullah menganjurkan untuk berbuka puasa dengan kurma. Adapun jika tidak ada kurma, maka berbukalah dengan air putih karena air itu dapat membersihkan tubuh. Sedangkan kurma dapat menguatkan kembali imun tubuh yang lemah.
Tidak ada hadits yang ber-redaksi “ Berbukalah dengan yang manis”. Dan tidak tepat mendahulukan berbuka dengan makanan yang manis ketika tidak ada kurma. Dan lebih salah lagi ketika mendahulukan makanan yang manis padahal ada kurma. Karena kurma itu makanan yang disunahkan dan terdapat keberkahan di dalamnya. [1]Dalam kitab Sifat Shaumin Nabi fii Ramadhan karya Syaikh Ali Al Halabi dan Syaikh Salim Al-Hilali dikatakan bahwa buah kurma memiliki keberkahan. Keberkahan khusus yang bisa mempengaruhi hati dan membersihkannya.
3. Menghidupkan sepuluh malam terakhir
Jika di dua puluh malam pertama ramadhan kita telah gigih dalam beribadah. Maka di malam sepuluh terakhir ini harus lebih gigih lagi, dikarenakan akan ada tamu istimewa yani, malam lailatul qadar. Yang apabila seorang hamba meminta ampunan maka akan diampunkan dosanya. Dan apabila seorang hamba berdoa, pasti akan diijabahi. Namun, amat sangat disayangkan dengan realita yang banyak terjadi disekitar kita. Dengan berkurangnya jumlah saf-saf salat di malam sepuluh terakhir. Malam yang seharusnya ditunggu-tunggu kehadirannya malah ditinggalkan begitu saja. Entah itu kebanyakan dari kita yang akan melakukan mudik, membersihkan rumah, membuat kue lebaran, dan segala persiapan dalam menyambut bulan ramadhan.
Banyak amalan-amalan sunah lainnya yang mungkin hanya dapat disimpulkan poin-poinnya saja.
4. Memperbanyak sedekah
5. Membaca al-Quran
6. Bersahur
Sekian, semoga waktu yang kita habiskan di bulan ramadhan kali ini mendapatkan banyak keberkahan dan menjadi suatu habbit untuk dilaksakan di bulan-bulan berikutnya.
*Penulis merupakan mahasiswi Jurusa Syariah Islamiyyah Universitas al-Azhar, Mesir.
Posting Komentar