Islam Agama Teroris Hanya Bualan Berbayar
Oleh: Muhammad Mutawalli Taqiyuddin*
Kalau bukan untuk rahmat bagi seluruh alam, maka Islam tak turun. Kalau bukan untuk kedamaian, maka Islam tak akan pernah tegak di muka bumi ini. Itulah tujuan Islam. Terbukti dari rujukan utamanya (Al Quran) bahkan historisnya bahwa Islam memang bertujuan untuk rahmat dan kedamaian.
Akan tetapi tudingan yang selama ini mendarat di panca indera kita justru antonim-antonim dari tujuan murni itu sendiri. Antara lain seperti “Islam agama teroris!”, “Islam disampaikan dengan pedang dan darah” dan masih banyak tudingan-tudingan sadis lainnya.
Sejak kapan fenomena propaganda ini terjadi?
Keterorisan Islam?
Baiklah, kita anggap saja propaganda ini secara besar-besaran dimulai sejak tragedi 9/11 WTC New York, USA. Yang mana kala itu muslim dituduh sebagai dalang dibalik tragedi itu. Coba periksa saja di beberapa media, tidak dapat dipastikan secara tuntas apakah dalang utama dari peristiwa itu merupakan muslim. Yang ada hanya tuduhan-tuduhan belaka serta tak dapat dibuktikan jelas jika kita memeriksanya secara sehat.
Sejak kejadian itu, gambaran masyarakat non-muslim terhadap Islam tanpa disadari berubah. Ya, usaha propaganda para pembenci Islam berhasil. Terbukti lagi beberapa tahun setelahnya muncul kelompok-kelompok Islam seperti ISIS yang berbaju Islam akan tetapi melakukan aksi teror di daerahnya. Dan sekarang akhirnya terungkap bahwa kelompok-kelompok teror yang berbajukan Islam ternyata kelompok-kelompok bayaran dari para pembenci Islam demi berhasilnya propaganda-propaganda mereka untuk menanam di benak kita bahwasanya Islam adalah agama teroris dan kekerasan.
Mereka juga menuduh ada beberapa ayat Al-Quran yang isinya perintah untuk membunuh siapa saja yang tidak ikut ke jalan Islam. Salah satu ayatnya seperti “Dan bunuhlah mereka (orang-orang kafir)dimana saja kamu jumpai ...” (QS. Al-Baqarah :191). Sungguh tuduhan yang tak profesional dan awam sekali. Padahal jika ayat itu dilanjutkan serta ditafsirkan secara tuntas, maka ayat tersebut sama sekali bukan membicarakan sebagaimana yang mereka tuduhkan.
“Dan bunuhlah mereka dimana saja kamu jumpai darimana mereka telah mengusir kalian. Dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Dan janganlah kamu perangi mereka di Masjidil Haram kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu, maka perangilah mereka. Demikianlah balasan bagi orang kafir.” (QS. Al-Baqarah :191)
Etika Perang dalam Islam
Di sisi lain, bagaimana dengan peperangan-peperangan yang selama ini melibatkan Islam? Sebenarnya cukup diingat saja bahwa Islam mempunyai prinsip tak akan menyerang sebelum diserang. Artinya kalau memang hak umat Islam dirampas, umat Islam dibunuh, dibantai dan lain sebagainya, maka disitulah Islam baru mengangkat pedang.
Mari kita bandingkan
Sebenarnya semua tudingan terhadap Islam sudah sangat banyak para ahli yang membantah balik dengan kebenaran yang apa adanya. Akan tetapi karena para pembenci Islam phobia terhadap hal-hal yang benar makanya mereka terus menyebarkan hoax dan selalu berusaha menutupi kebenaran yang ada. Setan-setan seperti inilah yang seharusnya disoroti berbagai media karena kekacauan yang terjadi selama ini merupakan ulah mereka.
Baca Juga: Sekularisme dan Pengaruhnya Terhadap Islam
Ucapan-ucapan atau pikiran seperti “Islam adalah agama teroris” adalah bualan-bualan mereka yang akal sehatnya sedang rusak, matanya buta dan telinganya tuli. Mari kita bandingkan dengan fakta yang selama ini terjadi, yaitu pembantaian umat Islam sepanjang abad.
Saudara-saudara muslim kita di Al-Jazair, pembantaian saudara muslim kita di Serbia & Bosnia (11/7/1995), pengepungan Yerussalem (1099), pembantaian Antiokia (1098), pembantaian Spanyol, pengepungan Baghdad, Perbudakan di Amerika, perampasan tanah di Palestina (hingga sekarang), pengusiran dan pembantaian muslim rohingya, pembantaian muslim Nigeria, pembantaian Suriah, Pembantaian Afghanistan dan tentunya masih banyak histori pembantaian-pembantaian umat Islam lainnya yang belum tersebutkan. Semua pembantaian yang tidak beralasan sama sekali, sangat keji dan tidak manusiawi. Setan-setan yang seharusnya jadi sorotan media hingga saat ini terkait kekejiannya.
Walaupun ada 1000 lebih pembantaian terhadap umat Islam tetap tak akan dipedulikan oleh media, media yang tidak menyukai kebenaran akan buta. Akan tetapi jika dari 1000 pembantaian itu ada 1 yang berusaha membela diri maka sudah pasti itu yang akan disorot dan kembali menjadi bahan tuduhan demi tercapainya tujuan para pembenci Islam yaitu dunia tanpa Islam.
Cintailah Kebenaran & Kedamaian
Tak perlu khawatir, tanyakan pada mereka “Mau apa kalian wahai makhluk hina?” Makhluk yang paling rendah diantara semua makhluk.
Jika Islam tak ada di muka bumi maka kalian juga yang akan susah. Jika Islam tak pernah ada, maka wanita sekarang sama sekali tidak ada derajat dan kedudukan, wanita akan dikubur hidup-hidup. Terbukti Rasulullah Saw. mengangkat derajat perempuan pasca turunnya Islam dari Tuhan Yang Maha Esa. Jika Islam tak pernah ada di muka bumi, maka hukum rimba akan tetap berjalan, siapa yang kuat dia yang berkuasa, karena itu tak akan ada sistem pemerintahan yang rapi dan berundang-undang jika hukum rimba itu masih ada. Jika Islam tak pernah ada, maka sistem perbudakan tetap akan menjadi sistem dominan di dunia ini. Sebegitu besar pengaruh Rasulullah Saw. serta risalah yang dibawanya untuk alam semesta.
Kebenaran dan kedamaian tak akan membuat kalian rugi apapun suku, bangsa, ras, dan agama. Justru akan melahirkan kesejahteraan, maka dari itu berhentilah budaya mencari musuh. Buka mata kita disaat datang kebenaran dan tutup mata kita saat ada kedustaan.
Di era milenial ini, arus bergejolaknya kebenaran dan kedustaan ditentukan oleh media. Berhentilah menyampaikan propaganda kedustaan. Rasakanlah jika posisi kalian berada di sisi yang kena tuduhan, sanggupkah kalian? Jika tidak maka sampaikanlah kebenaran yang ada.
Islam tidak bertujuan membawa petaka untuk yang tidak memeluk Islam. Agama ini tidak mengajarkan kekerasan malah mengecamnya, tidak mengajarkan dendam malah melarangnya, tidak mengisyaratkan kekacauan malah membawa kedamaian. Jika tidak percaya bisa di periksa sendiri bagaimana ajaran Islam yang otentik sesuai dengan sumber-sumbernya yang mulia.
Tudingan Islam sebagai agama teroris hanyalah bualan berbayar. Semua lontaran-lontaran fitnah ke Islam tidak ada yang masuk akal. Hanya ada dua kemungkinan, kalau bukan pemikirannya yang pendek berarti memang benci dan dengki terhadap kelebihan Agama Islam. Itulah tanda kebenaran, Allah Swt. mustahil ingkar akan janji-janji-Nya.
Kita juga sebagai umat muslim jangan hanya sibuk berdebat mengenai apakah shalat tarawih 8 rakaat itu bid’ah atau tidak, sibuk berdebat mengenai bolehkah mengucapkan selamat natal, sibuk berdebat mengenai bagaimana duduk dalam gerakan shalat, berdebat mengenai ikhtilaf-ikhtilah yang padahal ulama terdahulu sudah membahasnya. Akan tetapi pikirkanlah bagaimana saudara-saudara kita umat muslim yang dijajah tanah airnya, dibantai, disiksa dan lain sebagainya. Pikirkan bersama bagaimana cara kita membantu mereka sebagai saudara, satu badan sesama umat muslim, umat Nabi Muhammad Saw.
Dunia akan menjadi neraka mini bagi seluruh makhluk jika tanpa islam.
Sejarawan Membuktikan
“History makes it clear however, that the legend of fanatical Muslims sweeping through the world and forcing Islam at the point of the sword upon conquered races is on of the most fantastically absurd myth that historians have ever repeated.”
“(Sebenarnya) sejarah memperjelas bahwa legenda muslim fanatik memaksa masyarakat dengan acungan pedang dari bangsa-bangsa yang ditaklukkan adalah mitos paling fantasi dan tidak masuk akal yang diulang-ulang sejarawan.”
-De Lacy O’Leary “Islam at The Cross Road”-
Rujukan :
O’Leary, De Lacy, “Islam at The Cross Road, A Brief Survey of the Present Position and Problems of the World of Islam”
*Penulis merupakan Mahasiswa Tingkat 1 Universitas Al-Azhar Mesir.
(Image: Vox) |
Kalau bukan untuk rahmat bagi seluruh alam, maka Islam tak turun. Kalau bukan untuk kedamaian, maka Islam tak akan pernah tegak di muka bumi ini. Itulah tujuan Islam. Terbukti dari rujukan utamanya (Al Quran) bahkan historisnya bahwa Islam memang bertujuan untuk rahmat dan kedamaian.
Akan tetapi tudingan yang selama ini mendarat di panca indera kita justru antonim-antonim dari tujuan murni itu sendiri. Antara lain seperti “Islam agama teroris!”, “Islam disampaikan dengan pedang dan darah” dan masih banyak tudingan-tudingan sadis lainnya.
Sejak kapan fenomena propaganda ini terjadi?
Keterorisan Islam?
Baiklah, kita anggap saja propaganda ini secara besar-besaran dimulai sejak tragedi 9/11 WTC New York, USA. Yang mana kala itu muslim dituduh sebagai dalang dibalik tragedi itu. Coba periksa saja di beberapa media, tidak dapat dipastikan secara tuntas apakah dalang utama dari peristiwa itu merupakan muslim. Yang ada hanya tuduhan-tuduhan belaka serta tak dapat dibuktikan jelas jika kita memeriksanya secara sehat.
Sejak kejadian itu, gambaran masyarakat non-muslim terhadap Islam tanpa disadari berubah. Ya, usaha propaganda para pembenci Islam berhasil. Terbukti lagi beberapa tahun setelahnya muncul kelompok-kelompok Islam seperti ISIS yang berbaju Islam akan tetapi melakukan aksi teror di daerahnya. Dan sekarang akhirnya terungkap bahwa kelompok-kelompok teror yang berbajukan Islam ternyata kelompok-kelompok bayaran dari para pembenci Islam demi berhasilnya propaganda-propaganda mereka untuk menanam di benak kita bahwasanya Islam adalah agama teroris dan kekerasan.
Mereka juga menuduh ada beberapa ayat Al-Quran yang isinya perintah untuk membunuh siapa saja yang tidak ikut ke jalan Islam. Salah satu ayatnya seperti “Dan bunuhlah mereka (orang-orang kafir)dimana saja kamu jumpai ...” (QS. Al-Baqarah :191). Sungguh tuduhan yang tak profesional dan awam sekali. Padahal jika ayat itu dilanjutkan serta ditafsirkan secara tuntas, maka ayat tersebut sama sekali bukan membicarakan sebagaimana yang mereka tuduhkan.
“Dan bunuhlah mereka dimana saja kamu jumpai darimana mereka telah mengusir kalian. Dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Dan janganlah kamu perangi mereka di Masjidil Haram kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu, maka perangilah mereka. Demikianlah balasan bagi orang kafir.” (QS. Al-Baqarah :191)
Etika Perang dalam Islam
Di sisi lain, bagaimana dengan peperangan-peperangan yang selama ini melibatkan Islam? Sebenarnya cukup diingat saja bahwa Islam mempunyai prinsip tak akan menyerang sebelum diserang. Artinya kalau memang hak umat Islam dirampas, umat Islam dibunuh, dibantai dan lain sebagainya, maka disitulah Islam baru mengangkat pedang.
Mari kita bandingkan
Sebenarnya semua tudingan terhadap Islam sudah sangat banyak para ahli yang membantah balik dengan kebenaran yang apa adanya. Akan tetapi karena para pembenci Islam phobia terhadap hal-hal yang benar makanya mereka terus menyebarkan hoax dan selalu berusaha menutupi kebenaran yang ada. Setan-setan seperti inilah yang seharusnya disoroti berbagai media karena kekacauan yang terjadi selama ini merupakan ulah mereka.
Baca Juga: Sekularisme dan Pengaruhnya Terhadap Islam
Ucapan-ucapan atau pikiran seperti “Islam adalah agama teroris” adalah bualan-bualan mereka yang akal sehatnya sedang rusak, matanya buta dan telinganya tuli. Mari kita bandingkan dengan fakta yang selama ini terjadi, yaitu pembantaian umat Islam sepanjang abad.
Saudara-saudara muslim kita di Al-Jazair, pembantaian saudara muslim kita di Serbia & Bosnia (11/7/1995), pengepungan Yerussalem (1099), pembantaian Antiokia (1098), pembantaian Spanyol, pengepungan Baghdad, Perbudakan di Amerika, perampasan tanah di Palestina (hingga sekarang), pengusiran dan pembantaian muslim rohingya, pembantaian muslim Nigeria, pembantaian Suriah, Pembantaian Afghanistan dan tentunya masih banyak histori pembantaian-pembantaian umat Islam lainnya yang belum tersebutkan. Semua pembantaian yang tidak beralasan sama sekali, sangat keji dan tidak manusiawi. Setan-setan yang seharusnya jadi sorotan media hingga saat ini terkait kekejiannya.
Walaupun ada 1000 lebih pembantaian terhadap umat Islam tetap tak akan dipedulikan oleh media, media yang tidak menyukai kebenaran akan buta. Akan tetapi jika dari 1000 pembantaian itu ada 1 yang berusaha membela diri maka sudah pasti itu yang akan disorot dan kembali menjadi bahan tuduhan demi tercapainya tujuan para pembenci Islam yaitu dunia tanpa Islam.
Cintailah Kebenaran & Kedamaian
Tak perlu khawatir, tanyakan pada mereka “Mau apa kalian wahai makhluk hina?” Makhluk yang paling rendah diantara semua makhluk.
Jika Islam tak ada di muka bumi maka kalian juga yang akan susah. Jika Islam tak pernah ada, maka wanita sekarang sama sekali tidak ada derajat dan kedudukan, wanita akan dikubur hidup-hidup. Terbukti Rasulullah Saw. mengangkat derajat perempuan pasca turunnya Islam dari Tuhan Yang Maha Esa. Jika Islam tak pernah ada di muka bumi, maka hukum rimba akan tetap berjalan, siapa yang kuat dia yang berkuasa, karena itu tak akan ada sistem pemerintahan yang rapi dan berundang-undang jika hukum rimba itu masih ada. Jika Islam tak pernah ada, maka sistem perbudakan tetap akan menjadi sistem dominan di dunia ini. Sebegitu besar pengaruh Rasulullah Saw. serta risalah yang dibawanya untuk alam semesta.
Kebenaran dan kedamaian tak akan membuat kalian rugi apapun suku, bangsa, ras, dan agama. Justru akan melahirkan kesejahteraan, maka dari itu berhentilah budaya mencari musuh. Buka mata kita disaat datang kebenaran dan tutup mata kita saat ada kedustaan.
Di era milenial ini, arus bergejolaknya kebenaran dan kedustaan ditentukan oleh media. Berhentilah menyampaikan propaganda kedustaan. Rasakanlah jika posisi kalian berada di sisi yang kena tuduhan, sanggupkah kalian? Jika tidak maka sampaikanlah kebenaran yang ada.
Islam tidak bertujuan membawa petaka untuk yang tidak memeluk Islam. Agama ini tidak mengajarkan kekerasan malah mengecamnya, tidak mengajarkan dendam malah melarangnya, tidak mengisyaratkan kekacauan malah membawa kedamaian. Jika tidak percaya bisa di periksa sendiri bagaimana ajaran Islam yang otentik sesuai dengan sumber-sumbernya yang mulia.
Tudingan Islam sebagai agama teroris hanyalah bualan berbayar. Semua lontaran-lontaran fitnah ke Islam tidak ada yang masuk akal. Hanya ada dua kemungkinan, kalau bukan pemikirannya yang pendek berarti memang benci dan dengki terhadap kelebihan Agama Islam. Itulah tanda kebenaran, Allah Swt. mustahil ingkar akan janji-janji-Nya.
Kita juga sebagai umat muslim jangan hanya sibuk berdebat mengenai apakah shalat tarawih 8 rakaat itu bid’ah atau tidak, sibuk berdebat mengenai bolehkah mengucapkan selamat natal, sibuk berdebat mengenai bagaimana duduk dalam gerakan shalat, berdebat mengenai ikhtilaf-ikhtilah yang padahal ulama terdahulu sudah membahasnya. Akan tetapi pikirkanlah bagaimana saudara-saudara kita umat muslim yang dijajah tanah airnya, dibantai, disiksa dan lain sebagainya. Pikirkan bersama bagaimana cara kita membantu mereka sebagai saudara, satu badan sesama umat muslim, umat Nabi Muhammad Saw.
Dunia akan menjadi neraka mini bagi seluruh makhluk jika tanpa islam.
Sejarawan Membuktikan
“History makes it clear however, that the legend of fanatical Muslims sweeping through the world and forcing Islam at the point of the sword upon conquered races is on of the most fantastically absurd myth that historians have ever repeated.”
“(Sebenarnya) sejarah memperjelas bahwa legenda muslim fanatik memaksa masyarakat dengan acungan pedang dari bangsa-bangsa yang ditaklukkan adalah mitos paling fantasi dan tidak masuk akal yang diulang-ulang sejarawan.”
-De Lacy O’Leary “Islam at The Cross Road”-
Rujukan :
O’Leary, De Lacy, “Islam at The Cross Road, A Brief Survey of the Present Position and Problems of the World of Islam”
*Penulis merupakan Mahasiswa Tingkat 1 Universitas Al-Azhar Mesir.
Posting Komentar