Muniruddin, Pemuda Aceh Pertama yang Nikahi Gadis Mesir Gelar Resepsi
Tengku Muniruddin dan Ustazah Salma. (Foto: Syafri Hafizullah) |
Kmamesir.org.(21/42018). Muniruddin, mahasiswa Al-Azhar asal Aceh yang mempersunting Salma binti Mahmud Salahuddin, gadis Mesir, menggelar resepsi pernikahan pada Jumat (20/4), di kediamannya di Rab’ah, Kairo. Resepsi pernikahan yang dimulai setelah pelaksanaan ibadah shalat Jumat ini berlangsung sederhana dan penuh khidmat.
Sebelumnya, pada 23 Maret lalu, Muniruddin resmi mempersunting Salma. Pemuda kelahiran Bireuen ini merupakan pemuda Aceh pertama yang menikahi perempuan dari Negeri Cleopatra. Pernikahan mereka berlangsung dengan penuh khidmat di Mesjid Bilal bin Rabbah, Kairo.
Resepsi pernikahan ini dihadiri keluarga dan kerabat dari kedua pengantin. Acara resepsi ini juga turut dimeriahkan dengan penampilan Rapai Geleng dari Sanggar Seni Aneuk Nanggroe Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir.
Awal Cinta Bersemi
Kisah cinta Muniruddin dan Salma dibangun dari halaqah mesjid. Sehari-harinya, alumnus Dayah Ulumuddin Uteunkot Lhokseumawe ini dipercayakan menjadi imam di Mesjid Ar-Rahmah, Madinah Nasr. Dari sinilah mahasiswa yang hafidh Al-Quran tersebut mengenal keluarga Salma yang aktif mengikuti majelis ta’lim di mesjid. Muniruddin mengenal keluarga Salma sudah cukup lama, 3 tahun yang lalu. Ia juga sering bersilaturrahmi ke rumah Salma.
Mahmud Salahuddin, almarhum ayah Salma terkenal dengan kedermawannya dan sering membantu pelajar asing yang sedang menuntut ilmu di Mesir. Ayah Salma meninggal setahun yang lalu. Cerdas dan santun membuat orang tua, kerabat dan Salma jatuh hati pada pemuda yang sedang menempuh studi Magister di Universitas Al-Azhar Kairo.
Muniruddin mengisahkan, ia mengenal Salma saat abangnya pulang dari mesjid dan mau berangkat ke rumah sakit untuk menjenguh ayah Salma yang sakit. Abang Salma mengajak Muniruddin berangkat bersama. Dari situlah ia bertemu Salma.
“Waktu itu ia menggunakan cadar. Singkat ceritanya, saya ngomong dengan abangnya untuk melamar. Sebelumnya saya juga bertanya tentang Salma kepada syekh dan istri-istri kawan saya. Kemudian saya lamar dan Alhamdulillah diterima. Proses dari ta’aruf hingga pernikahan itu sekitar empat bulan,” kenang Muniruddin.
Muniruddin mengisahkan ia pemuda yang beruntung, Salma adalah wanita yang cukup taat beragama, ia juga fasih berbicara Bahasa Inggris dan Bahasa Arab Fushah dengan lancar. Bersama keluarga, Salma juga aktif menghadiri majelis taklim di mesjid.
“Saya sangat bersyukur dianugrahkan wanita shalehah seperti Salma, istri saya sekarang. Ia juga dari keluarga shaleh dan taat beragama,” ujar Muniruddin.
Ia juga menitipkan pesan kepada anak muda seperti dirinya agar tidak berputus asa dan terus memperbaiki diri menjadi lebih baik dan bermanfaaat bagi orang lain.
“Dan kepada yang masih belum mendapatkan jodohnya, janganlah bersedih hati, janji Allah pasti. Dan jangan sekali-kali pacaran, karena hanya akan merugikan,” pesan Muniruddin.
Pengantin bersama tim Rapai Geleng Sanggar Seni Aneuk Nanggroe KMA Mesir. (Foto: Syafri Hafizhullah) |
Thaiburrifqi Ananda, Ketua KMA Mesir, dalam sebuah kesempatan mengucapkan rasa senang dan syukur atas kebahagiaan Muniruddin dan Salma. Ia berharap akan akan muncul warga KMA lain yang menyusul langkah Muniruddin ini.
“Mewakili Keluarga KMA Mesir, kami sangat senang dan bersyukur atas kebahagiaan Tengku Munir dan Ustazah Salma. Semoga kisah cinta mereka kekal hingga ke surga. Dan kami juga berharap semoga banyak lagi pemuda KMA yang akan mengikuti langkah hebat dan suci ini,” harap Thaiburrifqi.[]
Farhan Jihadi
Posting Komentar