Berkenalan dengan Kitab Syarh Al-Kharidah Al-Bahiyyah
Oleh: Hendri Julian*
Judul : Syarh Al-Kharidah Al-Bahiyyah
Judul : Syarh Al-Kharidah Al-Bahiyyah
Penulis : Ahmad bin Muhammad bin Ahmad bin Abi Hamid Al-Adawy (Syekh Ad-Dardir)
Pentahqiq : Mustafa Abu Zaid Mahmud Risywan
Tanggal Terbit : 2010 M/ 1431 H
Penerbit : Dar Al-Bashaair
Pentahqiq : Mustafa Abu Zaid Mahmud Risywan
Tanggal Terbit : 2010 M/ 1431 H
Penerbit : Dar Al-Bashaair
Tebal Halaman : 355
Tauhid merupakan hal pokok dan mendasar yang harus diketahui oleh setiap muslim tanpa kecuali. Benarnya tauhid memberikan dampak besar dan signifikan dalam sah atau tidaknya sebuah kegiatan ibadah. Kitab Syarh Al-Kharidah Al-Bahiyyah karya Syekh Ahmad Ad-Dardir yang ditahqiq oleh Syaikh Mustafa Abu Zaid Mahmud Risywan merupakan kitab dasar tentang llmu Tauhid yang dinazhamkan dalam bentuk 71 bait-bait arab.
Kitab ini mengulas secara rinci tentang pembagian tauhid yang harus dipahami oleh setiap muslim. Pentahqiq sendiri membagi kitab ini menjadi 7 bagian bahasan. Bagian pertama untuk menerangkan siapa ahlu sunnah wal jamaah, bagian kedua mengenai sosok Imam Abu Hasan Al-Asy’ari, bagian tiga mengenalkan para ulama asy’ariyah. Lalu pada bagian keempat beliau meluruskan penentang aqidah asy’ariyah, bagian kelima memulai muqaddimah Ilmu Tauhid, bagian keenam memperkenalkan biografi Syekh Ahmad Ad-Dardir, dan bagian terakhir mengenai susunan 71 bait-bait matan Al-Kharidah Al-Bahiyyah.
Kitab terbitan Dar Al-Bashaair ini agak lebih tebal dibandingkan dengan Syarh Al-Kharidah Al-Bahiyyah yang dicetak oleh perusahaan penerbit yang lain. Selain karena tahqiqnya yang luas, ketebalan kitab ini juga dikarenakan model kertas putih yang mereka pakai.
Keutamaan kitab tauhid Syarah Kharidah yang disusun oleh Syaikh Ad-Dardir adalah isi dari bagian yang menjelaskan tentang dalil-dalil Aqli (akal) ataupun Naqli (Al-Quran dan Hadis) secara rinci. Juga di dalamnya terdapat perbedaan pendapat antara paham Asy’ariyah, Maturidiyah, Qadariyah, Jabariyah dan Mu’tazilah.
Syaikh ad-Dardir sendiri setelah menjelaskan tentang pembagian hukum akal, beliau kemudian menuliskan pokok-pokok mengenal Allah dalam bahasan tauhid menjadi empat tema khusus. Di antara pembagian bahasan tersebut adalah Ilahiyyat (mengimani Tuhan dengan dalil nas Al-Quran serta Hadis Nabi dan pembuktian secara akal sehat manusia), Nubuwwat (mengimani sifat-sifat Nabi dan Rasul), Sam’iyyat (mengimani akan hal-hal ghaib), dan Tasawuf (mengimani bahwa tasawuf adalah bagian dari mendekatkan diri kepada Allah).
Kekurangan cetakan Dar Al-Bashaer untuk Syarh Al-Kharidah Al-Bahiyyah yaitu, ada beberapa kesalahan cetak, baik itu mengenai penempatan titik ataupun kata yang kadang hilang akibat luput saat pencetakan ulang.
Kesimpulannya, Kitab Syarh Al-Kharidah Al-Bahiyyah karya Syaikh Ahmad Ad-Dardir yang ditahqiq oleh Syaikh Mustafa Abu Zaid Mahmud Risywan (dosen Ushuluddin Universitas Al-Azhar) dan diterbitkan oleh Dar Al-Bashaer ini, layak dan wajib dimiliki oleh pemula yang sedang mempelajari ilmu Tauhid. Maktabahnya sendiri terdapat di belakang Mesjid Al-Azhar.
*Penulis adalah mahasiswa pascasarjana Universitas Dual Arab.
Posting Komentar