Presiden Mesir Tegaskan Peran Penting Al-Azhar dalam Memperkenalkan Islam.
kmamesir.org. Presiden Mesir, Abdel Fattah As-Sisi, menerima kunjungan Majlis
Hukama Muslimin yang dipimpin oleh Prof. Dr. Ahmed Tayyib selaku Grand Syaikh Al-Azhar (21/11). Majlis Hukama Muslimin beranggotakan tokoh Islam penting dari
berbagai Negara. Di antara anggotanya adalah Abdurrahman Swar Adh-Dhab (Mantan Presiden Republik Sudan), Prof. Dr. Mahmoud Hamdi
Zaqzouq (Mantan Menteri Wakaf dan kepala Al-Azhar Dialog Center), Sayed Ali Al-Amin (tokoh Syiah dari Libanon), Prof. Dr. Quraisy Shihab (Cendekiawan pakar ilmu Al-Quran asal Indonesia) dan
tokoh lain dari Nigeria, UEA, Tunisia dan Amerika
Serikat.
Perlu dicatat bahwa Majlis Hukama Muslimin adalah badan
internasional independen yang bertujuan untuk membangun masyarakat yang amanah
terhadap ilmu dan ulama. Juga menyebarkan toleransi, menghormati nilai
berpendapat dan menghormati orang lain.
Juru bicara resmi kepresidenan, Alaa Youssef, menyatakan
bahwa presiden menyambut baik kedatangan para ulama. Peran mereka semakin penting dalam
menyebarkan Islam yang bertoleransi dengan benar, seimbang, serta mampu
mengatasi serangan terhadap Islam. Ia
menambahkan bahwa ulama bertanggung
jawab dalam memperkenalkan Agama dengan benar di komunitas muslim dalam menghadapi
pemikiran ekstrem serta keliru.
Menurut Alaa, presiden menegaskan bahwa dukungan Mesir untuk Al-Azhar Asy-Syarif sangat penting dan vital. Hal
ini dikarenakan pentingnya memaksimalkan
peran Al-Azhar dalam meluruskan
pemahaman jihad dalam konsep sempit.
Presiden As-Sisi meyakinkan bahwa Islam
menghormati kebebasan berkeyakinan dan praktek ibadah semua manusia. Beliau juga menekankan pentingnya pemahaman yang baik dalam
membangun sebuah peradaban serta harus adanya saling pengertian dan kerjasama
antara masyarakat. Presiden memuji peran Al-Azhar Asy-Syarif sebagai aktor dalam membumikan nilai-nilai Islam yang toleran sebagai platform moderasi
di dunia Islam.
Sementara itu, Grand Syekh Al-Azhar Dr. Ahmad Tayyib mengatakan
bahwa perlunya membersihkan ideologi teroris melalui sistem yang saling
terhubung, yang melibatkan semua elemen kelompok, negara dan masyarakat. Beliau
juga menambahkan bahwa di tengah situasi saat ini sangat penting menghindari perselisihan
dan perpecahan antarumat Islam. (HJ)
Posting Komentar