Menjelang Pengukuhan Wali Nanggroe, Baju Adat Aceh Laris di Pasaran
BANDA ACEH - Jadwal pengukuhan Wali Naggroe yang dijadwalkan berlangsung pada tanggal 16 Desember 2013, telah
membuat perminataan pakaian adat Aceh di pasaran semakin meningkat.
Sebagaimana diberitakan Harian Serambi Indonesia, pemilik rumah
pakaian adat dan salon di Jalan Imam Bonjol Kota Banda Aceh, Atun, mengatakan,
pesanan pakaian adat banyak datang dari kepala instansi, bupati dan walikota.
“Sudah tiga hari ini kebanjiran pesanan. Bayangkan! kemarin saja
90 lembar harus siap dalam sehari setengah,” ungkapnya kepada Serambi, Jumat
(13/12).
Baju-baju tersebut selain disewakan, juga banyak yang membeli
tunai. “Contohnya seperti punya Bupati Aceh Besar, beliau beli,” imbuhnya.
Kemudian, ada juga 16 pasang yang disewakan oleh kepala
instansi-instansi, bupati, walikota.
Disebutkan, kisaran tarif sewa baju adat aceh tersebut berkisar
antara Rp 100.000 sampai Rp 250.000 per setel-nya. Sementara apabila dibeli,
harganya sekitar Rp 750.000 per setel.
Pengelola Kuta Alam Taylor di Jalan Panglima Polem Banda Aceh,
Abrar, juga mengaku kebanjiran order. Di tempatnya, kebanyakan pesanan yang
datang adalah dari pihak panitia pelantikan, yaitu anggota DPRA.
“Kami menjahit 112 setel, terdiri atas jas khas Aceh serta
celana, songket,” kata Abrar. Baju tersebut-tersebut nantinya akan dikenakan
oleh anggota DPRA, Sekretariat DPRA, dan juga Gubernur Aceh.
“Ini sangat dadakan, baru dikasih tahu sama kami dalam dua
minggu ini. Dan untuk Wali Naggroe kami belum tahu pasti pesannya dimana,” ucapnya.
Seorang anggota DPRA yang kebetulan sedang melihat-lihat baju
adat, ketika ditanyai Serambi mengatakan, dirinya pada hari pelantikan Wali Nanggroe nanti haru memakai pakaian adat. “Saya harus pakai pakaian adat
untuk pengukuhan wali nanggroe nanti,” kata anggota DPRA tersebut.(ni)
Sumber:
Serambi Indonesia
Posting Komentar