Syafiq (juga) Klaim Menangkan Pemilu Presiden
Setelah mengklaim kemenangan sebesar 52 % atas Ahmad Syafiq, kini Partai Kebebesan dan Keadilan yang mendukung Dr. Muhammad Mursi mendapat opini tandingan. Beberapa media memunculkan nama Ahmad Syafiq sebagai pemuncak perolehan sementara pemilu presiden putaran ke dua.
Salah satunya sebagaimana dilansir OneTv Mesir dan Timses Syafiq yang menyebut Syafiq meraih 11.250.783 suara sementara Mursi meraih 10.861.885 suara. Dalam informasi tersebut, Syafiq unggul 50.88 % atas Mursi. 49.12%
Ahmad Syafiq yang mewakili loyalis rezim dan dituntut mundur di tengah perjalanan pemilu putaran ke dua dikabarkan meraih suara sebagian besar kaum nasionalis yang anti aturan Islam. Hal ini dijadikan bahan kampanye yang paling mendasar untuk meruntuhkan dominasi IM di pemerintahan. Terlebih parlemen Mesir yang dikuasai oleh partai Islam telah dinyatakan batal oleh Dewan Tinggi Militer.
Sementara itu, Dewan Tinggi Militer (SCAF) yang memegang kendali masa transisi telah menyatakan dengan tegas pengambil alihan kekuasaan dari parlemen. SCAF menyebut mereka akan menyelenggarakan amanat konstitusi termasuk mengatur proses pemindahan kekuasaan kepada presiden terpilih dan pembentukan parlemen baru. Dekrit tersebut juga akan memberikan kekuasaan penuh kepada SCAF untuk membentuk Tim Amandemen Undang-undang dan menjalankan fungsi legeslatif .
Masing masing tim pendukung calon presiden baik pendukung Mursi maupun Ahmad Syafiq telah mengklaim mereka memenangkan pemilu, dari kedua berita yang diterima redaksi, hanya sedikit jarak perbedaan suara antara keduanya.
Pengumuman resmi dari KPU Mesir baru akan dilaksanakan lusa, 20 Juni 2012. Sementara itu, Dr. Muhammad Mursi dan pendukungnya pagi selepas subuh tadi telah melakukan jumpa pers untuk mengkonfirmasi kemenangannya dalam pemilu presiden demokratis pertama di Mesir.
Akibat simpang siurnya berita terkait hasil pemilu presiden 2012, bisa saja euforia pendukung Mursi menjadi sirna dan lenyap seketika. Apalagi ditengah kondisi politik yang tidak menentu, membuat segala kemungkinan terkait hasil pemilu sangat mungkin terjadi, walaupun di luar prediksi. Seluruh pakar sepakat bahwa pemilu presiden di Mesir adalah pemilu yang sangat sulit diprediksi. Buktinya, status loyalis rezim yang dilabeli kepada Syafiq mampu mengantarkanya meraih 10 juta suara baik menurut Timses Syafiq maupun Timses Mursi.
Saat ini, ribuan pendukung Mursi mulai memadati Tahrir Squere. Selain sebagai perayaan atas kemenangan Mursi, mereka juga menuntut penyerahan kekuasaan secapat cepatnya kepada presiden terpilih. Selain itu, mereka juga meminta agar Dewan Militer tidak ikut campur dalam urusan parlemen. Karena itu merupakan hak pilih bangsa Mesir.
Kini, masyarakat berharap cemas. Siapa pemimpin yang akan menjadi tumpuan perubahan bangsa Mesir ke depan, apakah ada skenario politik baru yang tak terduga. Kita simak saja prosesnya dalam beberapa hari ini.
Posting Komentar