Antara Ada dan Tiada
Ada adalah tiada
Tiada laksana ada
Hilang sudah biasa
Dapat sangatlah bahagia
Hadirmu serperti ada
Bayangmu sungguh terasa
Sakit terasa sangat nyata
Memandang hidup sebelah mata
Dalam khayal tiada terkira
Pergi tiada terasa
Datang tiada terduga
Mengapa angan yang ada
Dengan hari yang tersisa
Tak ada jiwa yang menganga
Ada yang tiada ketiadaannya
Dekat nadi tak berdetak
Akan hadirnya Khaliq tercinta
* Mahasisiwi Fakultas Syari’ah Islamiyah tk. II
Seprina Fajar *
Jeritan Hati
Lelah kuberjalan menelusuri hari
Setiap detik-detik kulalui
Jiwaku gelisah membisu
Aku hanya mungkin perlu beristirahat
Sepanjang lintasan yang kutempuh
Saatnya kucoba ‘tuk mengerti
Dan berbincang dengan Tuhan
Namun aku tetaplah aku
Dengan segala bekunya hatiku
Aku tak tahu kemana ‘kan kubawa rasa
Ilahi hanya padamu kucurahkan hati
Ketika segalanya telah dicoba
Dan tampak tiada jalan
Berikan hamba kekuatan
Tabahkan hamba Tuhan...
Kadang perjalanan memang lambat
Dalam keheningan yang datang
Dalam ketulusan rasa itu
Kini...
Sedihku, gembiraku, menangisku, tertawaku jadi satu
Dalam sujud syawal pagi ini
Hari ini, esok atau nanti,
Mungkin tak kembali...
* Mahasisiwi Fakultas Syari’ah Islamiyah tk. I
Jumadinur*
Rindu di Pagi Fitri
Sang surya merangkak meniti senyum
Tak segumpal pun awan mengabutinya
Angin berlalu mengirim lembutnya
Bening embun abakan jernihnya alam
Takbir, tahmid, alunan pagi ini
Alam dan seisinya seraya serentak
Tau akan agungnya Sang Pencipta
Tiba saatnya hari yang fitri
Riakan wudhu’ meleraikan berjuta duka
Duka perginya sang ramadhan
Akan bertemukah dengannya lagi?
Atau aku yang lebih cepat pergi?
Hanyut kalbu ini disungai rindu
Seiring terhempas ombak nestapa
Damba hari-hari indah bersama mereka
Mereka yang kucintai
Kini ditaman yang lain
Ingin rasanya hari ini bersama mereka
Tersenyum bersama, saling melafazkan maaf
Surga terasa walau hakikatnya rumah berdinding rumbia
Lezat terasa walau sepiring nasi putih
Doa dan tetesan air mata harapku menjadi obat
Tuk padamkan hasrat yang mustahil terwujud lagi
Rinduku itu hanya rindu semu
Sedikit lama aku bermain di alam layar bayang
Hidup ini adalah perjalanan dilautan cobaan
Semoga perjalananku tak berbalik haluan
Masa lalu tak pernah bisa diraih lagi
Masa depan tak bisa diramal jua
Aku tertegun dengan apa yang hati katakan untukku
Maaf.... maaf... maaf.....
Andai pernah durhaka dimasa lalu
Kulipat sajadah dan kubangun penuh syukur
Kita masih diberi masa meraih segalanya..
Amin....
Cut Endang Puspa Sari Mahasiswa Lulusan Al-Azhar University Cairo
Tiada laksana ada
Hilang sudah biasa
Dapat sangatlah bahagia
Hadirmu serperti ada
Bayangmu sungguh terasa
Sakit terasa sangat nyata
Memandang hidup sebelah mata
Dalam khayal tiada terkira
Pergi tiada terasa
Datang tiada terduga
Mengapa angan yang ada
Dengan hari yang tersisa
Tak ada jiwa yang menganga
Ada yang tiada ketiadaannya
Dekat nadi tak berdetak
Akan hadirnya Khaliq tercinta
* Mahasisiwi Fakultas Syari’ah Islamiyah tk. II
Seprina Fajar *
Jeritan Hati
Lelah kuberjalan menelusuri hari
Setiap detik-detik kulalui
Jiwaku gelisah membisu
Aku hanya mungkin perlu beristirahat
Sepanjang lintasan yang kutempuh
Saatnya kucoba ‘tuk mengerti
Dan berbincang dengan Tuhan
Namun aku tetaplah aku
Dengan segala bekunya hatiku
Aku tak tahu kemana ‘kan kubawa rasa
Ilahi hanya padamu kucurahkan hati
Ketika segalanya telah dicoba
Dan tampak tiada jalan
Berikan hamba kekuatan
Tabahkan hamba Tuhan...
Kadang perjalanan memang lambat
Dalam keheningan yang datang
Dalam ketulusan rasa itu
Kini...
Sedihku, gembiraku, menangisku, tertawaku jadi satu
Dalam sujud syawal pagi ini
Hari ini, esok atau nanti,
Mungkin tak kembali...
* Mahasisiwi Fakultas Syari’ah Islamiyah tk. I
Jumadinur*
Rindu di Pagi Fitri
Sang surya merangkak meniti senyum
Tak segumpal pun awan mengabutinya
Angin berlalu mengirim lembutnya
Bening embun abakan jernihnya alam
Takbir, tahmid, alunan pagi ini
Alam dan seisinya seraya serentak
Tau akan agungnya Sang Pencipta
Tiba saatnya hari yang fitri
Riakan wudhu’ meleraikan berjuta duka
Duka perginya sang ramadhan
Akan bertemukah dengannya lagi?
Atau aku yang lebih cepat pergi?
Hanyut kalbu ini disungai rindu
Seiring terhempas ombak nestapa
Damba hari-hari indah bersama mereka
Mereka yang kucintai
Kini ditaman yang lain
Ingin rasanya hari ini bersama mereka
Tersenyum bersama, saling melafazkan maaf
Surga terasa walau hakikatnya rumah berdinding rumbia
Lezat terasa walau sepiring nasi putih
Doa dan tetesan air mata harapku menjadi obat
Tuk padamkan hasrat yang mustahil terwujud lagi
Rinduku itu hanya rindu semu
Sedikit lama aku bermain di alam layar bayang
Hidup ini adalah perjalanan dilautan cobaan
Semoga perjalananku tak berbalik haluan
Masa lalu tak pernah bisa diraih lagi
Masa depan tak bisa diramal jua
Aku tertegun dengan apa yang hati katakan untukku
Maaf.... maaf... maaf.....
Andai pernah durhaka dimasa lalu
Kulipat sajadah dan kubangun penuh syukur
Kita masih diberi masa meraih segalanya..
Amin....
Cut Endang Puspa Sari Mahasiswa Lulusan Al-Azhar University Cairo
Posting Komentar