El-Asyi Juara lagi, Kmamesir.org dan KMA TV Nangis di Pojok Lapangan!
Oleh: Hafizul Aziz
Hari ini, Kairo menyambutku dengan udara dingin yang menusuk tulang. Musim dingin belum juga beranjak, dan ramadan hampir menunjukkan hilalnya dalam beberapa hari ke depan. Pagi ini, aku memutuskan untuk mengunjungi Markaz Syabab Gamaliyah, tempat yang sudah tak asing lagi bagiku. Hari ini, tempat itu akan menjadi saksi kemeriahan Turnamen Futsal Khanduri Media 2025, sebuah acara yang digelar oleh Departemen Publikasi dan Dokumentasi. Sebagai pemred website, aku tak ingin melewatkan momen ini.
Sesampainya di sana, suasana sudah ramai. Tiga tim media—Buletin El-Asyi, Website kmamesir.org, dan KMA TV—tengah mempersiapkan diri untuk bertanding. Aroma persaingan terasa, tapi juga ada semangat kebersamaan yang hangat. Aku memilih posisi strategis untuk menyaksikan pertandingan, sambil sesekali mengecek notifikasi di ponselku.
Perjalanan Menuju Final: Drama, Gol, dan Kiper yang "Pindah Tandang"
Turnamen ini dibuka dengan pertandingan sengit antara El-Asyi dan Website. Kedua tim tampil seimbang, dan pertandingan berakhir imbang 1-1. Gol-gol spektakuler dari pemain andalan masing-masing membuat penonton seperti aku terpana. Tim Website, yang diperkuat oleh pemain-pemain kunci seperti Ali, Arief, dan Ikmal, tampil solid. Arief, dengan kecepatannya, berhasil mencetak gol pertama untuk Website, sementara Ali bekerja menjaga pertahanan dengan baik menerapkan prinsip-prinsip catenaccio khas negara Itali. Ikmal? ia sosok fox in the box di kotak pertahanan el-Asyi, sampai-sampai dia lupa turun menjaga kotak pertahanannya sendiri.
Ada satu hal menarik yang kusadari: Akhbar, salah satu pemain kunci El-Asyi, ternyata telat datang dan tidak ikut bermain di pertandingan pertama. Hal ini sempat membuat El-Asyi kesulitan menjaga pertahanan. Namun, Zia berhasil menjaga keamanan gawang sebelum kedatangan pria asal Pidie tersebut. Akhirnya, sebelum pluit panjang berbunyi, Farhan, sosok top scorer turnamen dari El-Asyi berhasil menyamakan kedudukan akibat miskomunikasi pertahanan tim Website. Dengan gaya stepover khas andalannya menjebol gawang Hazis. Skor pun bertahan 1-1 hingga selesai.
Sementara itu, Website harus menelan kekalahan telak dari KMA TV dengan skor 0-3 di pertandingan berikutnya. KMA TV, dengan kiper andalan mereka Nafal dan trio Ramos, Nabil, dan Sulthan, tampil dominan layaknya Casemiro, Kross, dan Modric. Menariknya, Nafal sebenarnya adalah kru Website yang juga anggota KMA TV. Namun, ia memilih bermain bersama KMA TV, dan keputusannya ini ternyata membawa dampak besar bagi performa tim. Aku sempat bertanya-tanya, apakah ini strategi atau sekadar keinginan pribadi? Tapi yang penting semangat kebersamaan tetap terjaga.
El-Asyi tak mau kalah, di pertandingan terakhir babak penyisihan, mereka berhasil mengalahkan KMA TV dengan skor 3-1. Farhan, Faiz, Zia, Jauhar, dan Kamal tampil gemilang. Apalagi sosok Kamal sebagai kiper, menjaga jaring gawang dengan tenang, seakan-akan ia mengetahui ada sosok pemandu bakat khayalan yang sedang memantaunya, dan akan menjadikan transfernya ke salah satu tim di liga Inggris. Semangat tersebut membawa El-Asyi ke partai final dengan penuh percaya diri. Aku sendiri hanya bisa membuang nafas panjang dan mengerutkan dahi melihat tim website harus terhenti perjuangannya.
Final yang Menegangkan: Sebuah Pembuktiaan oleh elasyi
Partai final antara El-Asyi dan KMA TV benar-benar memacu adrenalin. Sejak menit pertama, kedua tim saling menyerang. Pertahanan kedua belah pihak tampak solid, dan babak pertama berakhir dengan skor 0-0. Meski begitu, aku bisa merasakan ketegangan yang menyelimuti lapangan. Aku melihat pelatih el-Asyi dan KMA TV memberikan intruksi kepada setiap pemainnya dengan begitu semangat dan berapi-api, sementara tim Website hanya bermain tebak-tebakan nama kota yang berawalan huruf M, karena sudah tereliminasi dari turnamen.
Babak kedua dimulai, El-Asyi tampil lebih agresif. Farhan, pemain andalan mereka, berhasil mencetak gol pembuka melalui tendangan keras dari luar kotak penalti. Kiper Nafal tak mampu menghalau bola itu. Semangat El-Asyi semakin berkobar, mereka tetap konsisten dengan strategi gegenpressing-nya, dan Faiz pun menambah keunggulan timnya dengan gol kedua, berkat umpan matang pembelah lautan dari Zia. KMA TV berusaha membalas dengan bermain lebih terbuka, konsekuensinya, mereka harus kebobolan lebih banyak lagi. Penyerangan El-Asyi yang dipimpin oleh Akhbar—yang akhirnya datang tepat waktu untuk final—berhasil memorak-porandakan lini tengah KMA TV. Pertandingan akhirnya harus berakhir dengan skor 4-0 untuk kemenangan El-Asyi.
Merayakan Kemenangan: Ketika Pimpinan Redaksi Jadi Bintang Lapangan
Usai pertandingan, suasana lapangan berubah menjadi riuh rendah sorak-sorai. Tgk. Faiz Akbar, Pimpinan Redaksi El-Asyi, menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaannya.
"Pertandingan hari ini adalah momen yang sangat menyenangkan dan menggembirakan," ujarnya dengan senyum lebar. "Sebagai media, biasanya kita lebih sering duduk bersama membahas tulisan atau konten. Tapi hari ini, kita bisa berolahraga bersama, memperkuat chemistry, dan menjalin kebersamaan. Tentang kemenangan El-Asyi, kami tentu bersyukur. Namun, yang terpenting bukanlah soal menang atau kalah. Hasil terbesar dari acara ini adalah kita semua bisa saling berbagi tawa dan kebahagiaan di Khanduri Media ini."
Aku pun tersenyum mendengarnya. Turnamen Futsal Khanduri Media 2025 bukan sekadar ajang kompetisi, tapi juga menjadi wadah untuk mempererat persaudaraan antar media di KMA. El-Asyi berhasil mengukuhkan diri sebagai juara, sementara KMA TV dan Website juga menunjukkan performa yang membanggakan.
Fun Match dan Kebersamaan
Setelah turnamen resmi selesai, ternyata masih ada sisa waktu sewa lapangan kurang lebih satu jam. Waktu itu tidak disia-siakan. Para peserta, termasuk senior media seperti Tgk. Aditya yang sempat bermain bersama tim website, memutuskan untuk bermain. Semua orang, tanpa memandang tim, bermain bersama dengan penuh tawa dan kegembiraan. Aku pun ikut turun ke lapangan, merasakan langsung kebersamaan yang hangat di tengah udara dingin Kairo.
Sebelum meninggalkan lapangan, kami semua berkumpul untuk mengabadikan momen ini dengan foto bersama. Berlatar belakang lapangan futsal yang masih terlihat basah oleh keringat dan semangat, kami berbaris rapi. Saat kamera siap mengklik, seseorang berteriak, "media, km-aaaaaa!" Kami semua pun serentak meneriakkan jargon itu, disusul dengan tawa dan tepuk tangan. Suasana saat itu benar-benar menggambarkan semangat kebersamaan yang menjadi inti dari acara ini.
Aku merasa bangga bisa menyaksikan dan bahkan terlibat dalam momen ini. Semangat sportivitas dan kerja sama yang terpancar dari setiap pemain, mengingatkanku betapa pentingnya kebersamaan dalam setiap kompetisi. Sampai jumpa di Khanduri Media tahun depan!
*Penulis merupakan mahasiswa Fakultas Usuludin jurusan Akidah dan Filsafat Universitas Al-Azhar, Mesir.
Editor: Ali Akbar Alfata
Posting Komentar